Senin, 14 Mei 2018

Kuala Kencana Kota Modern di tengah hutan belantara


   




Image
Kuala Kencana adalah sebuah distrik di Kota TimikaKabupaten MimikaPapuaIndonesia. Diresmikan pada 5 Desember 1995 oleh Presiden Soeharto, distrik ini dikelola sepenuhnya oleh PT. Freeport Indonesia. Kuala Kencana merupakan kota pertama di Indonesia yang memiliki sistem saluran air kotor yang lalu disalurkan ke pusat pengelolaan limbah. Terdapat beberapa kompleks pemukiman di Kuala Kencana: RW A atau Bumi Satwa Indah, RW B atau Tirta Indah, kompleks Apartement, kompleks Jl. Bougenville, dan yang terakhir adalah Bachelor's Quarter (BQ). Di Kota Kuala Kencana terdapat satu sekolah, satu klinik, satu masjid, satu gereja, dan beberapa fasilitas olahraga seperti kolam renang, lapangan basket, lapangan golf, dan lainnya. Jarak antara Ibukota Distrik ke Ibu kota Kabupaten Mimika adalah 20 Km. Sekilas itu  profil umum dari Kota Kuala Kencana.

Kuala Kencana merupakan kawasan terbatas yang dikelola oleh PTFI dan bukan obyek wisata. Yang diperbolehkan masuk ke distrik ini hanya orang-orang dengan Universal ID PTFI atau yang telah memiliki ijin tertentu. Setiap kendaraan yang akan masuk ke Kuala Kencana mungkin harus melewati pemeriksaan yang ketat dan menyeluruh oleh petugas keamanan di checkpoint perbatasan Timika-Kuala Kencana. Kuala Kencana sangat bersih, terawat, dan teratur. Tidak ada sampah yang berserakan di pinggir jalan. Rambu-rambu lalu lintas terpasang jelas di banyak tempat (btw gak ada lampu merah), segala petunjuk disajikan dwibahasa dalam Bahasa Indonesia yang diikuti Bahasa Inggris di bawahnya. Fasilitas yang ada di Kuala Kencana pun boleh dibilang lengkap. Selain gedung perkantoran PTFI dan komplek perumahan karyawan, terdapat pula lapangan sepak bola, lapangan badminton indoor, lapangan futsal indoor/outdoor, kolam renang Olympic size, lapangan golf, alun-alun (The Plaza), gereja, masjid, aula multipurpose building,bahkan shopping center lengkap dengan supermarket (Hero), salon (Rudy Hadisuwarno), perpustakaan, layanan perbankan, serta beberapa restoran ala barat dan oriental yang cita rasa dan mutunya terjaga ketat dengan standar tertentu (managed by PT Pangan Sari Utama, the largest industrial catering and food distribution company in Indonesia cooperate with PT Freeport). Di sini juga ada klinik dan medical services yang dikelola oleh International SOS dan sekolah internasional YPJ (sekolah saya nih hehe). Tentunya semua ini adalah fasilitas perusahaan yang hanya dapat dinikmati oleh karyawan dan keluarganya. Misalnya untuk berbelanja di Hero Supermarket setempat, kasir hanya dapat melayani transaksi dengan terlebih dahulu memindai (scan) barcode yang terdapat pada kartu khusus yang disebut Universal ID PTFI. Kartu ini biasanya hanya dimiliki oleh karyawan dan keluarganya.

Model rumah yang dibangun di Kuala Kencana sendiri menyerupai model rumah ala negara Barat seperti yang sering kita lihat di drama seri maupun film-film produksi Amerika Serikat. Perumahan ini dibangun rapi dan teratur, tanpa pagar dan halamannya dihiasi taman dengan hamparan rumput yang luas, hijau dan terawat. Di setiap komplek RT dilengkapi pula dengan sebuah playground. Selain rumah (landed housing), terdapat juga beberapa blok apartemen dan barak bergaya negara Barat dengan standar yang serupa. Kuala Kencana adalah kota pertama di Indonesia yang telah menggunakan underground utilities untuk saluran kabel listrik, komunikasi, serta distribusi air bersih dan pengolahan limbah yang terpusat. Mereka memiliki water treatment plant mandiri dengan standar air bersih yang tinggi sehingga air kran (tap water) yang ada di rumah-rumah sudah aman untuk langsung diminum (potable). Tidak ada tiang jalur kabel listrik atau kabel telepon yang terlihat di lingkungan ini karena semuanya tertanam rapi di dalam tanah. Di sepanjang jalanan di Kuala Kencana telah dibangun pula jalur pejalan kaki dan sepeda. Selayaknya di negara maju, berbagai tempat parkir di Kuala Kencana pun selalu disediakan tempat parkir khusus sepeda lengkap dengan besi pengamannya. Ada hal yang menarik saat mengamati perilaku mengemudi warga Kuala Kencana ini. Di sini pengemudi mobil sangat santun. Mendahulukan pejalan kaki dan sepeda adalah hal yang utama di sini. Pengemudi selalu mendahulukan kendaraan yang masuk dari arah kanan apabila berpapasan di persimpangan (bahkan seringkali menghentikan laju kendaraannya saat mendahulukan kendaraan lain), mengemudi di bawah batas kecepatan maksimal yang telah ditentukan rambu-rambu, menggunakan sabuk pengaman, dan parkir dengan tertib di garis parkir yang telah ditentukan. Jadi saat mengunjungi Kuala Kencana kita bisa merasakan atmosfer yang berbeda. Pembangunan Kuala Kencana tampak sangat terrencana rapi dengan tetap memelihara keasrian hutan yang masih ditinggali binatang endemik Papua. Sistem pembangunan di Kuala Kencana ini sejatinya layak ditiru oleh kota-kota lain di Indonesia.
Gambar terkait
Image
btw mengapa saya bisa tahu kota Kuala Kencana?
Saya lahir dan besar di lingkungan Freeport (oiya, kalau kalian belum tahu apa itu PT. freeport? Langsung saja search di google), masa kecil saya, saya habiskan di tengah hutan a.k.a Kota Kuala Kencana dari TK,SD, sampai SMP berhubung PT. Freeport tidak sediakan Sekolah Menengah Atas saya harus bersekolah di Kabupaten Kota Timika dan meninggalkan rumah saya di Kuala Kencana.
btw,ini tulisan yang saya peroleh dari blog sebelah bukan cm saya saja yang meciptakannya makasih banyak ya kak atas referensinya :) 



Salam saya,
Kartika.


referensi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar